Cocoon (Me) Cardigan: Boxy Lagi Ngetren

Stockinette zombie project – sambil merem pun bisa!

Siiibuuuk! Sebulan belakangan ini saya sedang menyesuaikan diri (termasuk waktu dan tenaga) sama kegiatan-kegiatan baru anak-anak saya. Anak sulung saya sekarang sudah masuk sekolah pagi setelah selama dua tahun berturut-turut masuk kelas yang siang terus. Begitu naik kelas 5 SD dan dia masuk pagi, langsung saya mewujudkan niat yang sudah lama terpendam untuk daftarin anak-anak saya les renang. Mereka les dua kali seminggu, masing-masing selama satu jam. Kalau ditotal sama perjalanan (yang lumayan jauh dan lama karena macet), jadinya waktu untuk les renang per pertemuan adalah 3 jam. Otomatis waktu kerja saya jadi (lebih) terpotong.

Memang itu ya resikonya jadi ibu rumah tangga yang bekerja di rumah. Biar bagaimana juga, family (especially kids) comes first. Tapi jadi nggak enak banget sama pelanggan-pelanggan karena saya banyak menunda pekerjaan. Saya harus bisa bersikap lebih profesional lagi, tidak cuma dalam urusan keluarga, tapi juga untuk urusan toko. Semoga pelanggan-pelanggan saya memaafkan saya.

Ngomong-ngomong, selama menunggu anak-anak les renang, kadang saya menyibukkan diri dengan merajut atau baca buku. Biasanya kalau lagi rame, saya baca buku aja karena masih suka malu dilihatin orang kalau merajut, hehe. Dan berhubung cuaca sekarang ini nggak jelas – disebutnya sebagai musim kemarau “basah” (karena masih hujan terus hampir setiap hari di Depok) – jadinya kalau hujan saya kadang pakai baju atau shawl rajutan. Yang saya paling suka pake belakangan ini adalah Cocoon (Me) cardigan yang didesain oleh Emilie Luis. Saya merajut cardigan simpel ini sebagai test knit untuk designernya.

Jujur, ini project dengan stockinette stitch terrrrrbanyak yang pernah saya rajut! Saya memakai Papiput Tough Sock yarn dengan colorway hasil percobaan; gabungan antara Nusa Dua dengan Mentawai, hehe. Yang bikin bete sih needlenya, karena menurut pola harus pake 3.0 dan 3.5mm. Saya ganti jadi 3.5 dan 3.75mm 😀 Trus saya kasih shaping sedikit di bagian armpitnya. Menurut pola, cardigan ini bener-bener boxy, ga ada shaping sama sekali. Tapi saya ngeri ngeliat segitu lebarnya project dengan stockinette stitch! Jadinya saya bikin decrease tiap Right Side beberapa kali supaya (paling tidak) mengurangi jumlah stitch yang harus dirajut. Untungnya pas ide ini saya tanyakan ke designer, dia setuju. Modifikasi lain yang saya lakukan adalah memotong panjang body. Seharusnya panjangnya sampe pinggul, tapi apa daya, saya udah nggak sanggup merajut stockinette segitu banyak 😥 jadinya saya crop.

cocoon logo 2

Saya suka cardigan ini seamless, polanya juga mudah diikuti. Yang kurang saya suka itu cast on-nya pake teknik crocheted cast on dan itu lebih dari 200 stitches! Mabok banget pas ngebredelinnya, musti pelan-pelan kalo nggak beneran kebredel semua dan musti ngulang dari awal lagi 😀

Tapi akhirnya semua kerja keras itu terbayar dengan tampilan cardigan yang oke. Karena desainnya simpel dan warnanya juga nggak ngejreng, saya bisa pake kemana-mana. Mau coba jadi stockinette zombie juga? 😉

cocoon 5
Adik saya selalu jadi model buat saya 😀
cocoon logo 4
Front bands-nya saya bikin simpel dan tidak terlipat
cocoon logo 5
Bagian badannya boxy, bagian lengannya slim fit. Sempurna untuk menutupi lemak berlebih saya di bagian perut 😀

Eat good food, wear good cardigan!

sign amelia

Author: Amelia Putri

A seasonal knitwear designer, full-time yarn-dyer, cat lover, photographer, video editor, writer, psyche and soma practitioner, mom to 2 kids, a sweet-tooth bookworm who loves to workout at home.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: